KNOWLEDGE INNOVATION AND ENTERPRENEURSHIP

DIALOG KHUSUS: BEDAH BUKU & KNOWLEDGE SHARING


Knowledge, Innovation, dan Entrepreneurship merupakan bagian yang terpenting dari strategic management. Dan tiga kata ini selalu lengket dan tidak dapat dipisahkan dengan kata strategy yang menjadi bagian penting dalam organisasi baik secara akademisi maupun praktisi.

Buku ini akan membahas peran knowledge dalam inovasi dan entrepreneurship. “Tidak ada inovasi tanpa knowledge”, kata Nonaka Takeuchi (1995). Karena itu knowledge merupakan hal yang sangat mendasar dalam peran inovasi dalam organisasi. Sedangkan strategic entrepreneurship merupakan tindakan pencarian peluang (opportunities) bisnis dalam menciptakan daya saing (competitive advantage) suatu organisasi dengan menggunakan inovasi sebagai alat (tool) untuk mencapai tujuan terciptanya daya saing (competitive advantage) dalam organisasi. “Innovation2 adalah specific tool (alat) dari entrepreneurs’, kata Peter Drucker (1985). Sedangkan De Meyer dan Garg (2005) memaparkan bahwa: “There is no innovation without leadership.” Tidak ada inovasi tanpa kepemimpinan (leadership).

Knowledge Management (KM) adalah pengelolaan aset intelektual dalam organisasi mulai dari aktivitas penciptaan (creation), penyebaran (sharing dan transfer) hingga penggunaan knowledge (knowledge utilization) dalam organisasi sedemikian rupa sehingga aset intelektual/ knowledge organisasi menunjang kegiatan penciptaan nilai (value creation) dan apropriasi nilai (value appropriation) produk­produk yang dihasilkan organisasi untuk pasarnya, sehingga tercciptanya daya saing organisasi (competitive advantage) secara berkesinambungan (sustainable).

KM erat kaitannya dengan pelaksanaan inovasi dan entrepreneurship dalam lingkungan kerja. Efektivitas KM otomatis akan mempengaruhi efektivitas dan efisiensi operasional bisnis harian dan rutinitas inovasi organisasi, baik itu inovasi yang sifatnya inkremental (continuous improvement) maupun yang sifatnya terobosan (radical innovation) maupun pencarian peluang bisnis (business opportunity).

Materi dalam buku ini disusun berdasarkan sekenario yang terintegrasi yakni Knowledge Management (KM) dan Knowledge Flow Innovation, Innovation Management dan Strategic Entrepreneurship. Kita akan melihat apa itu KM dan kita akan melihat lebih lanjut apa itu aliran pengetahuan dalam KM. Ada dua unsur yang membutuhkan dukungan dalam KM yaitu kompetensi, knowledge, dan motivasi. Kompetensi merujuk pada implementasi KM yang memerlukan dorongan dan kekuatan khusus karena motivasi dan entrepreneurship tidak bisa tumbuh begitu saja dari bawah ke atas tanpa muncul/terciptanya pengetahuan (knowledge). Para pembaca buku ini akan termotivasi untuk mengimplementasikan KM, innovation management, dan entrepreneurship. Dalam konteks setiap pembaca mungkin menghadapi tantangan tertentu. Hasil pengamatan yang kami lakukan maupun riset­riset menunjukkan bahwa ada organisasi yang masih belum yakin terhadap peran KM, innovation, dan entrepreneurship dalam meningkatkan kinerja organisasi. Ada anggota organisasi masih mempertanyakan kredibilitas KM dalam implementasi strategi, inovasi, dan kewirausahaan. Ada pemimpin yang risau karena warga organisasinya jarang atau enggan berbagi pengetahuan (knowledge sharing) dan kaitannya ke inovasi dan entrepreneurship.

Contoh Organisasi Wijaya Karya telah menerapkan KM inovasi dan entrepreneurship dan menghasilkan sesuatu yang berguna dan produktif. PT Wijaya Karya menerapkan konsep yang disebut Dipaksa -> Terpaksa -> Bisa-> Biasa ->Budaya (Culture). KM membutuhkan kelengkapan pendekatan top down dan bottom up. Setelah KM berhasil diinisiasi dalam organisasi, tahap berikutnya adalah bekerja dengan pengetahuan. KM sudah mulai mendarah­daging dalam organisasi. Jika pengetahuan mengalir dalam unit atau organisasi tetapi aliran pengetahuan itu tidak menghasilkan apa­apa maka KM tidak akan ada manfaatnya.

Lima aktivitas itu menjadi wadah organisasi berbagi pengetahuan di antara warganya dan menjadikannya kebiasaan dan menjadi budaya organisasi. Kalau kita bicara budaya bagaimana bisa terbentuk, nilai­nilai itu harus menjadi kebiasaan. Muara KM adalah membangun budaya berbagi. Seluruh proses ini sederhana yang dimulai dari suatu keinginan berbagi. Namun di sinilah tantangannya.

Membangun suatu budaya mau berbagi merupakan ciri bahwa seluruh warga organisasi dapat disebut sebagai pekerja pengetahuan. Tanda­tanda pekerja yang berpengetahuan (knowledge worker) antara lain adanya keinginan berbagi sehingga gagasan itu menjadi lebih kaya dan dapat menghasilkan inovasi. Sasaran utama KM adalah membangun pekerja yang berpengetahuan (knowledge worker) dengan keinginan berbagi sangat besar, bagaimana kita mau dan mampu untuk mencapai tujuan bersama.

Kerangka KM, menurut Collison & Parcell (2004), terdiri dari individu dan tim untuk menyelesaikan pekerjaan. Di dalam organisasi tentu ada sesuatu yakni apa yang disebut dengan sasaran atau target yang ingin dicapai. Untuk mencapainya kita menggunakan pengetahuan yang ada di dalam diri seseorang atau kelompok untuk menyelesaikan tujuan, melalui inovasi dan entrepreneurship.

Tantangan organisasi bisnis dewasa ini adalah bagaimana membuat transisi yang mulus dari KM generasi pertama yang menekankan pada penyimpanan knowledge dengan bantuan Teknologi Informasi dan Komunikasi hingga KM generasi ketiga yang menekankan pada KM sebagai bagian dari budaya organisasi dan mendarah daging dalam setiap praktik kerja dan produk yang dihasilkan. Dan pelaku atau pemeran penting KM adalah seluruh anggota organisasi dengan peran pimpinan (leadership) sebagai motor, model, dan fasilitator untuk menggerakkan inovasi melalui semangat dan jiwa entrepreneurship yang menjadi syarat mutlak terjadinya inovasi di lingkungan organisasi.

Tujuan penerbitan buku ini adalah:

• Pembaca akan mengetahui dan mampu menyusun dan menjalankan metoda dan cara pengembangan KM, inovasi dan entrepreneurship di organisasi. Peserta dapat merumuskan dan menjalankan program pengembangan tacit knowledge, sharing knowledge, dan explicit knowledge dalam rangka Pertumbuhan inovasi di organisasi yang dijiwai semangat entrepreneurship.
• Pembaca akan mampu mencapai keunggulan perusahaan (competitive advantage) melalui peranan strategic entrepreneurship yang menekankan pentingnya entrepreneurial mindset, entrepreneurial culture, entrepreneurial leadership, kreativitas, penyusunan model bisnis atau business plan.
• Pembaca akan mengetahui dan mampu menjalankan aktivitas inovasi KM di organisasi sesuai dengan arahan strategis organisasi, knowledge management, innovation management, dan entrepreneurship.
• Pada gilirannya, efektivitas KM menunjang proses­proses inovasi bisnis yang dijalankan organisasi dengan dukungan strategic entrepreneurship, karena titik sentral KM saat ini adalah bagaimana mempercepat aliran (flow) dari knowledge di dalam organisasi.
• Pembaca akan mampu menyadari perlunya knowledge flow management dan strategic leadership di lingkungan organisasi.
• Uraian knowledge, inovasi, dan entrepreneurship sebagai basis utama dalam peningkatan keunggulan daya saing organisasi.

Bahan Bab 1 membahas Knowledge Management (KM). Knowledge management akan dibeberkan secara luas. Konsep­konsep knowledge SECI Nonaka, Ba, dan knowledge asset sebagai basis dalam munculnya inovasi dan entrepreneurship dalam organisasi.

Bahan Bab 2 membahas Knowledge Flow Management. Pentingnya mempercepat aliran knowledge di dalam organisasi. Peran saat ini yang merupakan titik berat KM, bagaimana knowledge dapat menyebar secara cepat dan merata di setiap lapisan organisasi.

Titik berat dari KM saat ini adalah bagaimana mempercapat aliran pengetahuan. Untuk itu buku ini memperkenalkan dan ingin memasyarakatkan istilah Knowledge Flow dan Knowledge Flow Management. Dalam buku ini istilah KM merujuk pada pengertian Knowledge Flow Management atau pengelolaan aliran pengetahuan, kecuali disebutkan berbeda.

Sedangkan bahan Bab 3 akan membahas Innovation Management. Membahas hubungan antara knowledge dan inovasi, jenisjenis inovasi, dan bagaimana inovasi dikelola merupakan inti dari bab ini, termasuk membahas Innovation and Organizational Integration. Bagaimana pun hebatnya knowledge dan inovasi yang dimiliki organisasi, perlu ada kesatuan dan persatuan organisasi di dalam menjalankan implementasi inovasi dalam organisasi. Jadi semua lini organisasi terlibat secara langsung dalam proses inovasi. .

Pada bahan Bab 4 akan membahas Strategic Entrepreneurship untuk secepatnya inovasi di perusahaan. Srategic entrepreneurship merupakan roh/jiwa sebuah organisasi untuk secepatnya inovasi di perusahaan. Dengan strategic entrepreneurship akan terjadi keunggulan organisasi yang sangat optimal apabila prinsip­prinsip utama yang berkaitan dengan mindset, budaya, dan leadership seorang entrepreneur telah dipahami dan dilaksanakan. Dalam bab ini akan dibahas tentang penncarian­pencarian opportunity sampai dengan terjadinya keunggulan daya saing dalam organisasi (implementasi).

Dan terakhir, Bab 5 akan membahas tentang leadership yang lebih spesifik dalam topik strategic leadership. Bagaimana peran leader dalam Membangun organisasi yang bersifat innovative dari suatu organisasi dan berwawasan entrepreneurship. ***

Dr. Ir. Manerep Pasaribu

“There is no Innovation without Knowledge”
“Innovation is the Specific Tool of Entrepreneur”
“There is no Innovation without Leadership"
Diskusi dan Bedah buku From The Perspective of Strategic Management: Knowledge, Innovation and Entrepreneurship karya Dr. Ir. Manerep Pasaribu, di Hotel JW Marriot, Jakarta, Sabtu (22/10/16)